Assalammu'alaikum Wr. Wb..
Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu an-na Muhammadarrosuululloh.
Selamat datang pembaca sekalian,. mudah-mudahan ilmu yang saya share di sini bermanfaaat bagi pembaca sekalian.
Pengertian Penghulu
Penghulu
adalah seorang laki-laki yang dituakan pada sebuah suku di Minagkabau,
yang membidangi tentang seluk beluk urusan adat. Penghulu dalam
kehidupan sehari-hari dipanggil “datuk” fungsi seorang penghulu di
Minangkabau adalah sebagai pemimpin suku dalam urusan adat.
Salah satu sifat dari seorang penghulu di Minagkabau adalah Fathabah
(ceeras dan cendekia) artinya penghulu haruslah cerdas dan cendekia
yaitu kecerdasan yang didukunbg oleh pengetahuan luas dan mendalam.
Seorang penghulu harus mendalami seluk beluk adat, ajaran Islam (syarak)
serta ilmu pengetahuan lainnya.
Anggota kaum tidak boleh mengangkat penghulu yang tidak cerdas, karena
bisa menghancurkan kemakmuran dan kesejahteraan kaumnya sesuai dengan
kata-kata adat berbunyi :
Alang cadiak binaso adaik
Alang alim rusak agamo
Alang tukang binaso kayu
Artinya bila suatu pekerjaan diberikan bukan kepada ahlinya, maka
kehancuran yanbg akan dating. Jadi penghulu bukianlah cadiak mambuang
kawan, gapuak mambuang lamak. Tetapi kecerdasannya digunakan untuk
melind ungi dan mengayomi anak kemenakan dan masyarakat.
FUNGSI DAN KEDUDUKAN PENGHULU
DI MINANGKABAU
Fungsi dan Peranan Penghulu Di Minangkabau
Fungsi penghulu adalah pemimpin dalam urusan adat secara umum
untukmemimpin anak kemenakannya dalam segala bidang dan menyelesaikan
tiap sengketa atau perselisihan dan memlihara harta pusaka. Hal ini
sesuai dengan ungkapan adat Minangkabau :
Kayu rindang di tangah koto
Ureknyo tampek baselo
Batangnyo tampek basanda
Dahannyo tampek bagantuang
Daunnyo perak suaso
Bungonyo ambiak kasuntiang
Buahnyo buliah di makan
Tampek bataduah katiko hujan
Tampek balinduang katiko paneh
Untuk menjalankan fungsinya maka seoranmg penghulu pekerjaan sehari-hari adalah sebagai berikut :
- Mengendalikan pemerintahan menurut undang-undang adat.
- Membimbing anak kemenakan baik secara langsung ma upun tiadak langsung
- Mengadakan rapat dibalai adat untuk membicarakan stratefi kehidupan dan kemakmuran serta keadilan masyarakat Minangkabau.
- Menerima tukup bubuang, misalnya menerima hasil bumi, pajak sawah, pajak tanah, dan lain-lain.
Fungsi penghulu tergambar dalam kewajiban
adat disebut “utang”. Utang harus dibayar atau dilunasi, menurut kato
adat ada empat macam yaitu sebagai berikut :
1. Manuruik alua nan luruih
2. Manampuah jalan nan pasa
3. Mamloharo anak kamanakan
4. Mamaliharo harto pusako
Penghulu wajib Manuruik alua nan luruih ialah
alua adapt. Alua adapt adalah : peraturan yang dibuat dengan kata
mufakat oleh para penghulu dalam suatu nagari.
Alua terbagi dua yaitu :
1. Alua adapt;
2. Alua pusako.
1. Alua adat adalah peraturan yang dibuat dengan kata mufakat, ia berubah sesuai dengan keadaan dan situasi.
2. Alua pusako adalah aturan pokok yang turun
temurun dari Dt Perpatih nan Sabatang dan Dt Katumanggungan alua pusako
tidak dirubah indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, contohnya :
a. Hutang babaia, piutang batarimo
b. Salah batimbang, mati bakubua
Jadi kata nan luruih dilaksanakan menurut kato
pusako, menurut kata mufakat di dalam adat dikatakan kato Dahulu
Batapati Katro Kudian Dicari.
Perangai Buruk dan Larangan Atau Pantangan Penghulu Di Minangkabau
1. Enam Macam Perangai Buruk Penghulu di Minangkabau
a. Penghulu nan diujuang tanjuang
Penghulu yang tidak memiliki prinsip dalam kehidupannya. Dalam ungkapan adat dikatakan:
Sapantun sipongang dalam quo
Urang mahariak inyo mahariak
Kalau diimbau bunyi ado
Kalau dicaliak indak basuo
b. Penghulu ayam gadang (penghulu ayam jago)
Penghulu berperangai seperti ayam jago, kokoknya merdu. Hal ini diuangkapkan dalam kato adat :
Bakotek hilia jo mudiak
Bakukuak kiri jo kanan
Mananggakkan tuah kamanangan
Tiok ado kabaikan tumbuah
Inyo nan pokok pangkanyo
Bakotek indak batama
Tinggi lonjak gadang sajo
Gadang tungkai indak barisi
Elok bungkuih pangabek kurang
c. Penghulu buluah bamboo (penghulu buluh bambu)
Adalah penghulu kelihatan bagus dari luar,
tetapi kosong di dalam, kurang ilmu, tetapi berlebih lagaknya. Hal ini
diungkapkan dalam kato adapt :
Batareh tampak kalua
Di dalam kosong sajo
Tampang elok takah balabiah
Lagak rancak aka tak ado
Ilmu jauah sakali
Awak datuak janyo awak
d. Penghulu katuak-katuak (penghulu ketuk-ketuk)
Penghulu yang bersifat seperti tong-tong di lading. Ia hanya berbunyi bila diketok. Hal ini diungkapkan dalam kato adat :
Iolah tong-tong urang diladang
Kalau diguguah inyo babunyi
Disaru baru basuaro
Ka mangecek takuik balabiah
e. Penghulu Tupai tuo (penghulu tupai tua)
Penghulu yang berperangai seperti tupai tua, ia
tidak mau berusaha karena takut salah ia merasa dirinya tidak berarti
dalam kato adapt :
Elok nan tidak mengalua
Gadang nan indak mangatangah
Bagai karabang talua itiak
Rancaknyo tabuang sajo
Indak tatampuah ujuang dahan
Alek jamu indak tajalang
Alua tak ado nan taturuik
Jalan tak ado nan tatampuah
Banyak sagan dalam dirinyo
f. Penghulu busuak hariang (penghulu busuk hariang)
Penghulu yang sikapnya seperti bau kenc ing. Ia
selalu membawa keresahan di dalam masyarakat. Hal ini diungkapkan dalam
kato adapt :
Itu penghulu nan jahanam
Hino bangso randah martabat
Hati ariang pahamnyo busuak
Budi anyia pikiran ariang
Panjang aka handak malilik
2. Enam Pantangan atau Larangan Penghulu Menurut Adat :
a. Memerahkan muka
Bersikap emosional dan tidak mampu mengendalikan diri.
b. Menghardik menghantam tanah
Adalah pemarah, pemaki, penggertak.
c. Menyinsingkan lengan baju
Adalah melakukan pekerjaan kasar seolah-olah tidak mempunyai sumber hidup yang layak.
d. Berlari-lari
Adalah sikap orang yang terlalu terburu-buru, pencemas tidak tabah, dan penakut.
e. Memanjat-manjat
Adalah bertingkah laku seperti anak-anak
f. Menjunjung dengan kepala
Adalah seolah-olah kepalanya tidak digunakan untuk berfikir, tetapi untuk membawa beban.
UNSUR PEMIMPIN ALIM ULAMA
DI MINANGKABAU
A. Pengertian Alim Ulama di Minangkabau
Alim ulama adalah pemimpin masyarakat
Minangkabau dalam urusan agama, yaitu orang yang dianggap alim. Seorang
yang alim adalah orang yang memiliki ilmu yang luas dan memiliki
keimanan.keberadaannya di masyarakat sangat dibutuhkan. Hal ini
diuangkapkan dalam adat Minangkabau adapt basandi syarak, syarak basandi
kitabullah. Adanya alim ulama di dalam masyarakat Minangkabau
membidangi agama islam/syarak. Penghulu atau ninik mamak membidangi
adat.
B. Fungsi Aliam Ulama di Minangkabau
Fungsi alim ulama di Minangkabau adalah
sebagai Pembina dan pembimbing masyarakat dalam meningkatkan
pengetahuanaga dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Di dalam adapt dikatakan ulama adalah ikutan
lahia jo batin,saluah bendang dalam nagari, ka penyuluah anak jo
kamanakan, panarang jalan di dunia, penyuluah jalan ke akhirat, tampek
batanyo halal haram sarato sah dengan batal.
Fungsi alim ulama dalam masyarakat menjadi
ikutan lahia jo batin, alim ulama berfungsi sebagai contoh dan teladan
bagi masyaraka. Ia selalu memperhatikan perbuatan baik, perbuatan yang
berdasarkan kepada ajaran islam dan ajaran adapt. Ia menjadi c ontoh
dalam berfikir, berbicara, dan bertindak. Jadi fungsi ulama adalah
member ikan contoh kepada masyarakat hingga ia menjadi ikutan lahir jo
batin.
C. Kedudukan Alim Ulama dalam masyarakat Minangkabau.
Kedudukan alim ulama adalah sebagai
pemimpin, juga membuat keputusan, keputusan yang ia buat berdasarkan
al-qur’an dan hadits. Ulama juga memberikan pertimbangan-pertimbangan
kepada penghulu untuk mengamb il keputusan dalam bidang agama islam,
pertimbangan itu biasanya diberikan, baik diminta maupun tidak diminta
oleh penghulu. Justru disinilah ulama berfungsi sebagai pemimpin yang
memiliki kedudukan sejajar dengan penghulu dan ninik mamak di dalam
nagari.
Kedudukan alim ulama di minangkabausebagai berikut :
1. Sebagai pemimpin dalam urusan ibadahdalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2. Sebagai suluah dendang dalam nagari.
3. Sebagai pemberi petunjuak kepada masyarakat
dan alim ulama, diharapkan da[at membawa umat Islam ke jalan yang benar
yaitu diridk\hoi jalan diridhoi oleh Alah SWT.
UNSUR PEMIMPIN CADIAK PANDAI
DI MINANGKABAU
A. Pengertian Cadiak Pandai
Cadiek pandai adalah pemimpin masyarakat
yang memiliki pengetahuan dan wawasan ynag luas serta pemikiranyang
dapat mencari jalan keluar dari setiap masalah yang sedang
dihadapimasyarakat Minangkabau. Jadi adalah merupakan kumpulan
orang-orang pandai, tahu, cerdik, cendekiawan, dan orang yang cepat
mengerti, pandai mencari pemecahan masalah dan berfikir yang luas.
B. Fungsi Cadiak Pandai di Minangkabau
Fungsi cadiak pandai di minangkabau adalah sebagai berikut :
1. Pemberi petunjuk kepada seluruh masyarakat dan anak nagari da;lam menjalankan kehidupan sehari-hari
2. Untuk memajukan pemikiran masyarakat supaa tidak ketingglan zaman
3. Sebagai pemagar nagari di minangkabau
4. Memberi pertimbangan kepada penghulu di dalam mengambil keputusan dalam hal-hal yang bersifat umum
5. Mempu menerapkan ilmnu untuk kehidupan keluarga serta kepentingan masyarakat.
C. Kedudukan Cadiak Pandai di Minangkabau
Kedudukan cadiak pandai di minangkabau adalah sebagai berikut :
- Cadiak pandai sebagai pemimpin di bidang undang-undang dan komunikasi serta pemgaturan yang bersifat umum.
- Cadiak poandai sebagai pemimpin adalah karena
mempunyai keindividuannya. yaitu kaya dengan ilmu pengetahuan dan wajib
memberi petunjuk kepada masyarakat nagari di minangkabau.
- Cadiak pandai sebagai pemimpinbanyak
pengetahuan dan banyak tah, paham perkembangan dalam nagari atau liuar
nagari, karena itu dianggap sebagai pagaran tokoh.
KEPEMIMPINAN TUNGKU TIGO SAJARANGAN
DI MINANGKABAU
A. Gabungan Unsur Pemimpin
Setiap nagari di Minangkabau memiliki tiga unsur pemimpin yaitu :
1. Penghulu
2. Alim Ulama
3. Cadiak Pandai
Gabungan ketiga unsur ini saling bahu
membahu dan bekerja sama dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat. Tiga unsur ini dikenal dengan tungku tigo
sajarangan, artinya ketiga pemimpin itu merupakan satu kesatuan.
Gabungan pemimpin itu terlihat di tingkat
nagari, segala keputusan di nagari dikukuhkan oleh ketiga unsur
tersebut. Suatu keputusan belum dijalankan, belum dianggap sah, kalau
salah satu ketiga unsur itu belum sependapat.
B. Kepemimpinan Tungku Sajarangan di Minangkabau
Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat
Minangkabau adalah Tuha Sakato, yaitu hal-hal yang telah terjadi menjadi
kesepakatan bersama, artinya segala sesuatu yang bersifat mengatur di
dalam kehidupan masyarakat harus terlebih dahulu dimusyawarahkan.
Tiga unsur pemimpin inilah yang menyelesaikan
permasalahan sesuai dengan kedudukannya masing-ma sing dan hasil
musyawarah itu selanjutnya dikukuhkan dalam suatu rapat yang dihadiri
seluruh wakil masyarakat, biasanya bertempat dib alai adat.
Pada hakikatnya mereka sama-sama
bertanggung jawab memimpin masyarakat kea rah kesejahteraan dan
kemakmuran inilah dikenal dengan sebutan Tungku Tigo Sajarangan, karena
kekuatan tungku tigo sajarangan masyarakat tidak akan tersesat, kacau
dan rusak. Jika ketiga tungku itu masih tetap bekerjasama menempatkan
diri di posisinyamasing-masing.
Di dalam adapt minagkabau diungkapkan
sebagai Adat Basandi Syarak, Syarak basanndi Kitabulah. Adapt dan agama
tidak ada pertentangan, yaiut :
1. Syarak memberikan hokum atau syariat,
2. Adapt melaksanakan seperti diungkapkan syarak mangato adapt mamakai
3. Undang-undang sebagai pengaturan
Dengan demikian ada :
1. Adat;
2. Agama;
3. Undang-uandang.
Adanya ketiga unsur pemimpin tersebut
melahirkan Tali tigo sapilin. Ketiga-tiganya dibutuhkan oleh masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan dilengkapi oleh orang Ampek
Jini yaitu :
1. Penghulu
2. Malin
3. Manti
4. Dubalang.
Source : http://perjalananhidupqu.blogspot.com